KARSINOMA PAPILARI VARIAN FOLIKULAR TIROID
Pendahuluan
Kanker
tiroid jarang terjadi, dilaporkan hanya 1% dari seluruh kanker manusia. Biasanya
menunjukkan keganasan sistem endokrin. Kanker tiroid dijumpai secara primer
pada usia dewasa muda dan pertengahan, dengan sekitar 122.000 kasus baru per
tahun di seluruh dunia.1
Insidensi di Amerika Serikat sekitar 25-30 kasus per
juta penduduk. Karsinoma tiroid menyebabkan sekitar 7000 kematian per tahun di
Amerika Serikat. Wanita tiga kali lebih sering terkena daripada pria, mungkin
berkaitan dengan ekspresi reseptor estrogen di epitel tiroid neoplastik.2,3
Tumor ini dapat muncul pada usia berapa saja,
rata-rata berusia 40 tahun. Karsinoma papilari dilaporkan lebih dari 90%
merupakan keganasan tiroid yang menyerang anak-anak. Pada 5-10% kasus, dijumpai
riwayat terpajan radiasi pengion pada leher.3,4
Karsinoma tiroid digolongkan menjadi empat jenis
berdasarkan gambaran mikroskopik, yakni papilari, folikular, medulari dan
anaplastik. Tipe papilari, folikular dan anaplastik berasal dari epitel folikel
tiroid, sedangkan tipe medulari berasal dari sel-sel pensekresi yaitu
kalsitonin dan parafolikuler (sel C). Campuran antara karsinoma papilari dan
folikular dapat juga terjadi, tetapi bersifat persis menyerupai karsinoma
papilari murni.2
Hampir seluruh pasien datang dengan keluhan penyakit pada leher. Penyakit yang
berlokasi pada kelenjar tiroid dijumpai pada 67% kasus, tiroid dan lymph node 13%, dan lymph node sendiri sebanyak 20%.4
Karsinoma papilari merupakan bentuk tersering kanker
tiroid (80% kasus), dimana merupakan tumor epitelial malignan yang menunjukkan
diferensiasi sel folikuler dan dikarakteristikkan mempunyai gambaran nuklear
tersendiri.1
Salah satu varian dari karsinoma papilari tiroid
adalah varian folikular. Varian folikular ini pada tahun-tahun terakhir
menimbulkan ketertarikan yang mendalam disebabkan karena kesulitan-kesulitan untuk membedakan varian
folikular ini dari neoplasma folikular pada sediaan apus biopsi aspirasi jarum
halus.5
Sebelum diperkenalkannya biopsi aspirasi jarum
halus, untuk memperoleh diagnosa pada nodul-nodul tiroid selalu dilakukan open biopsy, yang relatif memerlukan
biaya dan angka kesakitan yang lebih besar. Sekarang, biopsi aspirasi jarum
halus pada tiroid merupakan satu prosedur yang aman, murah dan cepat dalam
memberikan diagnosa pada nodul-nodul tiroid dan tentunya dapat mengurangi
prosedur operasi yang tidak perlu.5,6
Pada tulisan ini kami laporkan sebuah kasus
karsinoma papilari varian folikular tiroid pada seorang anak perempuan berumur 11
tahun. Tumor berasal dari tiroid kanan dan kiri yang sudah dilakukan FNAB pada tanggal 19
Desember 2008. Telah dilakukan scrapping intraoperatif total tiroidektomi dan
juga pemeriksaan jaringan pada tanggal 12 Januari 2009.
Epidemiologi
Meskipun
karsinoma papilari jarang ditemukan sebelum usia 15 tahun, tetapi biasanya
karsinoma ini menggambarkan keganasan tiroid pada anak-anak. Kebanyakan tumor
bermanifestasi pada orang dewasa usia 20-50 tahun, dengan perbandingan antara
wanita dan pria yaitu 4:1. Umumnya terjadi pada wanita diatas usia 50 tahun.1
Insiden karsinoma papilari meningkat
di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, 10.000 kasus dijumpai pada tahun 1980,
dan 22.000 kasus dijumpai pada tahun
2004. Meskipun terjadi peningkatan pada insidensi, angka kematian dapat
diturunkan. Penurunan angka kematian tersebut didasarkan pada pengertian tentang
perilaku biologi dan terapi yang sesuai untuk karsinoma papilari.1
Etiologi dan
Patogenesis
Beberapa
faktor, baik genetik maupun lingkungan, diperkirakan berperan pada patogenesis
kanker tiroid.
- Faktor Genetik Pentingnya faktor genetik digarisbawahi dengan adanya kasus kanker tiroid dalam keluarga. Baru-baru ini dilaporkan suatu sindrom karsinoma tiroid familial, meskipun lokus genetik untuk karsinoma ini belum diketahui. Selain kanker tiroid familial, kelainan protoonkogen RET juga pernah dilaporkan pada beberapa karsinoma tiroid papilari yang sporadik. RET sering mengalami pengaktifan karena letaknya yang berdekatan dengan gen lain yang aktif secara konstitutif (produk fusi yang terbentuk dari tata ulang somatik pada RET ini dikenal sebagai RET/PTC).
- Radiasi
Pengion
Pajanan
terhadap radiasi pengion, terutama selama dua dekade pertama kehidupan,
muncul sebagai salah satu faktor predisposisi terpenting
timbulnya karsinoma tiroid. Dahulu, terapi radiasi digunakan secara bebas pada pengobatan sejumlah lesi di kepala dan leher pada bayi dan anak, termasuk pembesaran tonsil
reaktif, akne, dan tinea kapitis. Hampir
9% orang yang mendapat terapi seperti ini selama masa
anak-anak kemudian mengidap keganasan
tiroid, biasanya terjadi beberapa
dekade setelah pajanan. Selain itu, insidensi karsinoma tiroid meningkat secara nyata pada orang-orang yang selamat dari bom atom di Jepang dan yang terpajan radiasi pengion setelah bencana reaktor
nuklir Cherbonyl.3
Gejala dan Tanda
Karsinoma
papilari biasanya berupa massa tiroid atau sebagai limfadenopati servikal. Pada
daerah dengan insufisiensi iodine, goiter multinodular lazim ditemukan dan karsinoma papilari muncul sebagai nodul yang
berbeda dengan goiter. Pada daerah dengan iodine yang cukup, karsinoma papilari
biasanya berupa nodul soliter palpabel pada kelenjar tiroid normal. Studi diagnostik
(CT, MRI, ultrasound), yang dilakukan untuk indikasi trauma, penyakit vaskular
karotid atau indikasi lainnya, dapat secara tidak sengaja mendeteksi nodul
tiroid non-palpabel ataupun foki yang sangat kecil dari karsinoma papilari.1,4
Lokalisasi
Karsinoma
papilari dapat berlokasi pada kelenjar tiroid normal dan jaringan tiroid
ektopik (misal pada struma ovarii).1
Penyebaran Tumor dan
Staging
Karsinoma
papilari mempunyai kecenderungan untuk menyebar ke saluran limfe dan oleh
karena itu metastase nodus regional dijumpai pada banyak kasus. Fokus
mikroskopik dari tumor biasanya dijumpai pada tiroid, secara topografi terpisah
dari massa tumor utama. Invasi vena dapat dijumpai.
Staging tumor berdasarkan pada umur
pasien, ukuran dari tumor primer, perluasan ekstratiroid dan regional dan
metastase jauh.1
Varian Karsinoma Papilari
Beberapa
subtipe histologik dari karsinoma papilari telah dideskripsikan. Kecuali untuk
varian tall-cell, dimana mempunyai
prognosis yang buruk dibandingkan dengan karsinoma papilari tipikal, subtipe
yang lain tidak menunjukkan tambahan prognosis yang nyata. Varian-varian ini
termasuk :
·
Cystic papillary carcinoma
·
Follicular variant of papillary
carcinoma
·
Tall-cell variant of papillary carcinoma
·
Columnar cell variant of papillary
carcinoma
·
Oxyphilic variant of papillary carcinoma
·
Warthin’s like variant of papillary carcinoma
·
Diffuse sclerosing variant of papillary
carcinoma in childhood 5,7,8
Varian folikular adalah subtipe karsinoma papilari
yang mengandung hampir secara keseluruhan adalah folikel-folikel. Diagnosis
didasarkan pada keberadaan gambaran nukleus klasik yang berhubungan dengan
karsinoma papilari. Gambaran yang mendukung untuk diagnosa adalah pola
pertumbuhan invasif, fibrous
trabeculation, psammoma bodies, koloid eosinofilik yang kuat dengan pinggir
scallop dan keberadaan abortive papillae.4
Makroskopik
Ukuran
tumor primer berkisar dari yang hanya
dapat dilihat secara mikroskopik hingga massa berukuran sangat besar dengan
diameter lebih dari 10 cm. Biasanya merupakan lesi infiltratif. Karsinoma
papilari mungkin bermanifestasi sebagai lesi soliter atau multifokus didalam
tiroid. Secara makroskopik, pada beberapa kasus kebanyakan massa padat,
berwarna keputihan, berbatas tegas dan jernih; kurang dari 10% dikelilingi oleh
kapsul komplet. Pada kasus yang lain, tumor menginfiltrasi parenkim di
sekitarnya dengan batas tidak jelas. Lesi mungkin mengandung daerah fibrosis
dan kalsifikasi. Cystic changes dijumpai pada 10% kasus. Pada
permukaan potongan terkadang tampak formasi papil dan granular yang dapat
terlihat dengan kasat mata.2,3,4
Sitopatologi
Aspirat
dari karsinoma papilari konvensional secara tipikal mengandung sel-sel yang
banyak dimana berkelompok pada fragmen jaringan papilari, dengan pembesaran
sel-sel epitelial sedang didalam monolayered
sheet dan kelompokan tiga dimensi. Fragmen papilari biasanya menunjukkan
pola bercabang dengan tepi luar reguler, nuclear
palisading, fibrovascular core,
agregat avascular dome-shaped cell dan
flat sheet cell dua dimensi dengan
proyeksi seperti jari. Sel-sel tumor berbentuk kubus tetapi dapat juga
kolumnar, poligonal, sel spindel maupun skuamus. Nukleus oval, membesar dan
irreguler. Nukleus mengandung kromatin yang terlihat kotor dan powdery dan nukleoli kecil dimana
biasanya berada di tepi berdampingan dengan membran nukleus. Celah pada nukleus
dan pseudoinclusion dijumpai.
Gambaran lain yang menolong untuk mendiagnosa karsinoma papilari ini termasuk
keberadaan koloid ropy (chewing gum), multinucleated
giant cell, psammoma bodies dan
peningkatan densitas sitoplasmik granular atau waxy (squamoid). 1,5,7,8,9
Varian folikular dari
karsinoma papiler tiroid sulit dibedakan dengan neoplasma folikular pada sediaan apus aspirasi jarum
halus. Varian folikular menunjukkan gambaran-gambaran
nukleus tipikal dimana dijumpai pale
powdery chromatin , celah nukleus, inklusi sitoplasmik nukleus dan koloid yang berwarna merah muda. Keseluruhan dari
gambaran-gambaran sitologi hampir menyerupai suatu neoplasma folikular.8
Histopatologi
Diagnosa
pasti karsinoma papilari hanya dapat ditegakkan setelah pemeriksaan
mikroskopik, yang didasarkan pada gambaran nukleus walaupun tidak ditemukan
arsitektur papiler.3
Karakteristik gambaran nukleus pada karsinoma papilari
termasuk pembesaran inti, bentuknya yang oval, memanjang, dan berkelompok. Nukleus sel mengandung kromatin yang tersebar
halus sehingga sel tampak jernih (“ground
glass” atau “Orphan Annie”).
Pinggiran nukleus irreguler, bercelah
dan tampak gambaran pseudoinclusion.
Pada tumor tanpa struktur papiler kompleks, diagnosa karsinoma papilari
didasarkan pada gambaran nukleus tersebut.1,3
Arsitektur papiler, apabila dijumpai, secara tipikal
berbentuk percabangan. Pada sedikit kasus, papil mungkin edema. Papil ditutupi
oleh epitelium dengan polaritas yang terganggu dan sitoplasma pucat atau
eosinofilik. Metaplasia skuamus lazim dijumpai. Pola arsitektur lain biasanya
tidak sengaja ditemukan bersamaan dengan struktur papil tetapi hal ini jarang
terjadi untuk menemukan pertumbuhan papil yang sebenarnya. Biasanya ditemukan
pola folikel dengan berbagai ukuran,
solid dan pola trabekular. Tumor mungkin kistik dan lapisannya menunjukkan
metaplasia skuamus. Psammoma bodies bulat
dan pada pusatnya terdapat kalsifikasi yang harus dibedakan dari psammoma-like bodies yang dapat dijumpai
didalam koloid.1
Imunohistokimia
Karsinoma
papilari reaktif terhadap cytokeratin,
thyroglobulin dan thyroid
transcription factor-1 (TTF-1), tetapi
negatif untuk synaptophysin dan chromogranin. Beberapa marker
imunohistokimia digunakan untuk memastikan diagnosis dari karsinoma papilari
termasuk protein S100, HLA-DR, reseptor estrogen, high molecular weight cytokeratin (CK), CK19 dan RET. Marker
keganasan lain yang digunakan pada lesi-lesi papilari antara lain HBME-1 dan
galectin-3.
Tumor
dengan metastase secara tipikal menunjukkan kehilangan p27 atau upregulasi cyclin
D1 sedangkan karsinoma papilari non-metastase positif terhadap p27 dan negatif
terhadap cyclin D1.
Metastase karsinoma papilari yang
berasal dari tiroid positif untuk TTF-1 dan thyroglobulin sedangkan yang
primernya berasal dari pulmonary mungkin positif untuk TTF-1 tetapi negatif
untuk thyroglobulin. Karsinoma papilari dari tempat lain selain paru dan tiroid
secara tipikal negatif terhadap TTF-1 dan thyroglobulin.1
Prognosis
Prognosis
karsinoma papilar baik, 10-year survival lebih
dari 90% dan untuk pasien muda lebih dari 98%. Perbandingan relatif area-area papiler
dan folikular tidak berhubungan dengan prognosis, tetapi invasi vaskular dan
nuklear atypia mungkin merupakan tanda-tanda prognostik yang berlawanan.
Gambaran klinis umum berhubungan dengan prognosis bergantung pada usia, ukuran
tumor, perluasan keluar dari tiroid, pembedahan yang komplet dan metastase
jauh. Efek prognostik yang berlawanan pada usia tua ditekankan terhadap ukuran
tumor yang besar dan perluasan ekstraglandular dari tumor.1
DAFTAR
PUSTAKA
1. DeLellis
A. Ronald, Llyod V. Ricardo, Heitz U. Philipp, Eng Charis. Paathology ang
Genetics. Tumours of Endocrine Organs. Worls Health Organization Classification
of Tumours. IARC Press. Lyon. 2004. P. 57-66.
- Chandrasoma
et al, , Concise Pathology. 3rd
edition. Prentice-Hall International, Inc.
1998. P. 850-52
- Kumar
Vinay, Cotran S. Ramzi, Robbins L. Stanley. Robbins Basic Pathology. 8th
Edition. W.B Saunders Company. Philadelphia. Pennsylvania. 2007. P.767-68.
4. Rosai
Juan. Ackerman Surgical Pathology. 8th Edition. Mosby. New York.
1996. P. 514-25
- Koss,
Leopold G. Koss’ Diagnostic Cytology and Its Histopathologic Bases. Fifth Edition, Lippincott
Williams & Wilkins. 2006. P. 1162-66.
- Skarin
T. Arthur. Atlas of Diagnostic Oncology. Dana-Farber Cancer Institute.
Third Edition. Mosby. Elsevier Science Limited. 2003. P.282-284.
7. Atkinson
F. Barbara. Atlas of Diagnostic Cytopathology. Second Edition. Saunders.
Elsevier, Inc. 2004. P. 466-67.
- Orell
R. Svante , Sterett F. Gregory, Whitaker Darrel. Fine Needle Aspiration
Cytology, Fourth Edition, Elsevier. 2005. P. 144-50.
9. Orell
R. Svante, Philips Jeanette. The Thyroid. Fine Needle Biopsy and Cytological
Diagnosis of Thyroid Lesions. Karger. 1997. P. 126-51.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar