ADULT GRANULOSA CELL TUMOR
ABSTRAK
Granulosa cell tumor adalah tumor ovarium yang
menunjukkan differensiasi sel granulosa dan sel teka dan stroma fibrothecomatous. Sebagian besar muncul pada wanita menopause (adult type, 95%), dan dapat juga terjadi pada anak-anak dan dewasa muda usia kurang dari 20 tahun (juvenile type, 5%). Tumor ini merupakan tumor ganas derajat rendah, biasanya
unilateral, dengan prognosis yang baik, dan pada kebanyakan kasus dilakukan tindakan operasi konservatif. Derajat ketahanan hidup 10 tahun lebih besar dari 90%. Adanya
tumor yang kistik dan solid dengan kombinasi jaringan berwarna kuning adalah
dugaan kuat untuk granulosa cell tumor. Sel-sel tumor memiliki sitoplasma sedikit,
inti bulat hingga ovoid dengan celah longitudinal (“nuclear groove;coffee bean”). Sesetempat tampak pola
mikrofolikular (“call exner bodies”)Immunostains menunjukkan hasil positif
terhadap CD99, alpha inhibin, vimentin,
cytokeratin, calretinin, protein S-100
dan smooth muscle actin. Dan negatif terhadap cytokeratin 7 dan epithelial
membrane antigen (EMA).
Kata kunci : Granulosa cell tumor, nuclear grooves,
call exner bodies.
ABSTRACT
Granulosa cell tumor
is an ovarian tumor that shows granulosa and theca differentiation, and fibrothecomatous stromal. Most appeared in
postmenopausal women (adult type,
95%), and can also occur in children and young adults aged less than 20
years (juvenile type, 5%). These tumors are low
grade malignant tumor, usually
unilateral, with a good prognosis,
and in most cases
performed conservative surgery. The degree of 10-year
survival greater than 90%. The presence of cystic
and solid tumors
with a combination of yellow tissue is a strong
suspicion for granulosa cell tumors. Tumor cells
have little cytoplasm,
round to ovoid nuclei
with a longitudinal slit ("nuclear groove;
coffee bean"). Focally,
shows mikrofolikular pattern ("call exner bodies").
Immunostains shows positive results
against CD99, inhibin
alpha, vimentin, cytokeratin,
calretinin, S-100 protein and smooth
muscle actin. And
negative for cytokeratin 7 and epithelial membrane
antigen (EMA).
Keywords: granulosa
cell tumor, nuclear
grooves, call exner
bodies.
PENDAHULUAN
Granulosa cell tumor pertama kali dijelaskan oleh Rokitansky ( I855) dan von Kahlden (I895), tetapi masih banyak hal yang belum jelas, yaitu terutama tentang asal usul dan sifat dari tumor ini. Kemudian von
Werdt (1914) mengusulkan nama “Granulosa cell tumor of the ovary” untuk
tumor ini, dan hingga kini telah dipakai secara luas. Dari 400 tumor
padat ovarium yang diperiksa
di Mayo Clinic, 30 diantaranya
adalah granulosa cell tumor.1
Tumor ini merupakan bagian
dari sex cord – stromal tumor yang dijumpai
sekitar 8 % dari keseluruhan tumor ovarium. Sedangkan insiden granulosa cell tumor sendiri sekitar 1-3 % dari semua tumor ovarium dan dibagi menjadi
tipe adult (95 %) dan tipe juvenile (5 %) berdasarkan temuan
histologi. Tumor ini dapat mengenai
segala tingkatan usia, dari bayi baru lahir sampai wanita post menopause, namun
insiden puncak pada usia 50-an. Sekitar 5 % terjadi sebelum pubertas dan hampir
60 % terjadi sesudah menopause.2,3,4,5.
Granulosa cell tumor adalah tumor ovarium yang
menunjukkan differensiasi sel granulosa dan sel teka. Dapat muncul dengan seluruhnya sel-sel granulosa
atau campuran dari sel-sel granulosa dan sel-sel teka, setidaknya 10% dari populasi sel adalah sel-sel granulosa, dan sering dijumpai latar belakang fibrothecomatous. Sebagian besar muncul pada wanita menopause (adult type), tetapi dapat
juga terjadi pada anak-anak dan dewasa muda usia kurang dari 20 tahun (juvenile type). 2,3,5
Etiologi dari tumor ini belum
diketahui. Beberapa studi menduga bahwa wanita infertil dan adanya paparan
terhadap agen untuk menginduksi ovulasi meningkatkan resiko untuk terjadinya
tumor ini. Granulosa cell tumor
dijumpai sebagai massa abdomen. Sekitar 5-15 % dijumpai dengan haemoperitoneum sekunder oleh karena
rupturnya kista. Asites dijumpai sekitar 10 % kasus. Tumor ini menghasilkan
berbagai hormon steroid termasuk estrogen dan androgen . Gejala dan gambaran klinik sangat tergantung
kepada usia pasien dan status reproduksi. Pada anak-anak dan prepubertas , biasanya berhubungan
dengan isosexual
pseudoprecocity. Pada wanita reproduksi tumor dapat berhubungan dengan gangguan
menstruasi sehubungan dengan hiperestrogenisme. Tumor yang menghasilkan
androgen berupa kista yang berdinding
tipis, unilokular, keadaan ini jarang dijumpai. Namun, kedua tipe di atas
umumnya menghasilkan estrogen dan menjadi penanda diagnosis awal. Sedangkan pasien yang tidak memiliki
tanda atau gejala hiperestrogenisme dapat muncul dengan pembengkakan perut atau sakit pada perut akibat pecahnya tumor.3,5
Granulosa cell
tumor merupakan tumor ganas derajat
rendah, biasanya unilateral, dengan prognosis yang baik, dan pada kebanyakan kasus dilakukan
tindakan
operasi konservatif. Adult granulose cell tumor memiliki angka kekambuhan yang lama. Sedangkan juvenile granulose cell tumor sering
kambuh pada 3 tahun pertama. Derajat ketahanan hidup 10 tahun lebih
besar dari 90%.4,6
Tumor ini dapat dijumpai dengan
ukuran bervariasi, tumor yang besar dengan diameter rata-rata 10 - 15 cm. Permukaan luar halus, kadang-kadang berlobus-lobus. Permukaan potongan tampak berwarna kuning sampai coklat muda dengan berbagai campuran area kistik
dan solid. Perdarahan dapat dijumpai pada tumor yang lebih besar, nekrosis
biasanya fokal dan jarang dijumpai. Adanya tumor yang kistik dan solid dengan
kombinasi jaringan berwarna kuning dan perdarahan adalah dugaan kuat untuk granulosa
cell tumor.2,4,7
Gambaran
radiologik dengan USG dan CT-Scan menunjukkan pola yang bervariasi, yaitu
multilocular cystic, unilocular cystic, dan solid homogen atau heterogen. Dan
sering dijumpai penebalan endometrium. 2
Semua granulosa cell tumor memiliki prilaku yang agresif. Dari 10-50
pasien dijumpai rekuren. Beberapa tumor sel granulosa yang rekuren biasanya
dijumpai 20-30 tahun sejak diagnosis awal ditegakkan, jadi diperlukan follow up
yang panjang. Faktor prognosis yang penting adalah stadium tumor. Hampir 90 %
pasien dengan granulosa cell tumor
dijumpai pada stadium 1, namun demikian prilaku dari tumor ini sangat sulit
diprediksi. Faktor yang berhubungan dengan prognosis yang buruk termasuk usia
pasien yang lebih dari 40 tahun pada saat diagnosis, ukuran tumor yang lebih
dari 5 cm, tumor bilateral, adanya aktivitas mitotik dan atipia dari sel-sel
tumor,dan tumor yang ruptur. Meskipun juvenile granulosa cell
tumor menunjukkan gambaran histologi lebih primitif, hanya sekitar 5 % yang
berprilaku agresif. Prognosisnya baik dengan angka kematian 1,5 % berhubungan
dengan stadium 1A, tetapi buruk pada stadium II atau yang lebih lanjut.4
Penatalaksanaan utama untuk granulosa cell tumor yaitu reseksi.
Untuk tumor stadium lanjut atau tumor rekuren sebaiknya dikombinasi dengan
kemoterapi, radioterapi, dan terapi hormonal. Derajat serum inhibin dapat membantu untuk monitor
tumor yang rekuren.2,7,9
KESIMPULAN
Dari jabaran literatur pada
pembahasan di atas dan penemuan pada kasus, tampak sesuai. Baik dari predileksi
jenis kelamin pasien (wanita), usia pasien (49 tahun), hasil pemeriksaan
makroskopis jaringan hasil operasi berupa campuran massa solid dan kistik
berwarna kekuningan, dan hasil pemeriksaan mikroskopis tampak sel-sel tersusun
padat, difus, inti bentuk bulat, oval, relatif monoton, nuclear grooves (coffee
bean), kromatin kasar, sitoplasma sedikit, dan pola call exner bodies. Pada
omentum juga ditemukan massa tumor. Jadi dapat disimpulkan kasus ini adalah
suatu Adult granulosa cell tumor dengan metastasis.
DAFTAR RUJUKAN
1.
Frank,
Peyton. Granulosa Cell Tumor of The Ovary. (Cited on 2011 October 23).
Available from : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC.pdf.
2.
Deavers MT, Olivia E, Nucci MR. Sex Cord-Stromal Tumors of The
Ovary. In : Gynecologic Pathology. Churchill Elsevier; Livingstone; 2009 :
460-73.
3.
Isabelle RC. Ovarian Tumors of
Sex Cord-Stromal Origin. (Cited on 2011 October 23). Available from : http://www.orpha.net/data/patho/GB/uk-STROMA.pdf.
4.
Tavassoli FA, Mooney E,
Gersell, et al. Sex Cord-Stromal Tumours. In : World Health Organization
Classification of Tumours. Pathology & Genetics Tumours of the Breast and
Female Genital Organs. WHO IARC Press ; 2002 :
146-9.
5.
Michener CM. Granulosa-Theca
Cell Tumors Clinical Presentation. (Cited on 2011 October 23). Available from :
http://emedicine.medscape.com/article/
254489-clinical.
6.
Michener CM. Granulosa-Theca
Cell Tumors. (Cited on 2011 October 23). Available from : http://emedicine.medscape.com/article/
254489-overview.
7.
Weidner N, Dabbs DJ, Peterson
M. Granulosa Cell Tumours. In : Ovaries : Sex Cord-Stromal Tumors. In : Modern
Surgical Pathology. Volume I. Saunders
Elsevier ; Philadelphia; 2009(2) : 1379-81.
8.
Gattuso, Reddy, David, Spitz,
Haber. Sex Cord-Stromal Tumors. In : Female Reproductive System. In :
Differential Diagnostic of Surgical Pathology. Saunders Elsevier ;
Philadelphia; 2010(2) : 667-9.
9.
Granulosa Cell Tumor of The
Ovary. (Cited on 2011 October 23). Available from : http://www.bioscience.org/atlases/tumpath/freprod/ovary/9/micro.htm.
Terimakasih..bermanfaat sekali
BalasHapus