Alveolar Soft Part Sarcoma
Alveolar soft
part sarcoma merupakan neoplasma ganas pada soft tissue yang sampai saat ini
secara histogenesis masih belum dapat diketahui asalnya. Sarcoma ini pertama
sekali dikemukakan oleh Christopherson et al pada tahun 1952 : alveolar
soft part sarcoma berbeda secara klinis dan morfologi dari soft tissue sarcoma
lainnya
Definisi dari Alveolar soft part sarcoma menurut WHO
adalah : Merupakan suatu neoplasma ganas pada
soft tissue yang jarang terjadi.
Terutama mengenai remaja dan dewasa muda. Terdiri dari
sel-sel bentuk epitheloid yg besar, uniform, sitoplasma banyak , eosinofilik
dan bergranul. Tersusun dalam bentuk sarang-sarang yang solid dan / membentuk
struktur alveolar dan dipisahkan oleh sinusoid vascular yang tipis
Alveolar soft part sarcoma ini sering terdapat pada ekstremitas
bawah yang deep (60 % terdapat pada regio femur dan bokong) . Tetapi bisa juga
dijumpai pada daerah kepala dan leher terutama bagian orbita dan lidah ,
retroperitoneum, perineum, traktus genitalia wanita, batang tubuh serta
dindiing abdomen.
INSIDEN
Alveolar soft part sarcoma ini merupakan neoplasma yg
jarang terjadi.
Di Finlandia dilaporkan hanya terdapat satu kasus
alveolar soft part sarcoma dari 246 kasus malignan soft tissue sarcoma.
Insidensi penyakit ini sekitar 0,5 % - 1 % dari seluruh
soft tissue tumor.
Neoplasma ini dapat terjadi pada semua umur, tetapi
paling banyak pada umur 15 – 35 tahun.
Penderita lebih banyak
pada wanita dibandiing pria = 3 : 1
Pada penderita dengan usia sebelum usia 30 tahun, banyak
terdapat pada wanita
Sedangkan bila terjadi setelah usia 30 tahun, banyak
terdapat pada pria
DIFFERENSIAL DIAGNOSA
1.
Alveolar rhabdomyosarcoma
Pada pemeriksaan mikroskopis tampak
kelompokan sel-sel yang dibatasi oleh septa-septa jaringan ikat fibrous yang
tebal yang mempunyai gambaran seperti alveolar yang irregular.
Sel-sel yang terletak pada bagian
perifer alveolar tersusun satu lapis dan melekat pada septa ( membentuk gambara
hopnail ) Sel-sel yang terletak pada bagian sentral cenderung tersusun lebih
renggang/ mengalami diskohesi
Pada tumor ini juga terdapat bagian
yang solid yang tidak berbentuk alveolar yang terdiri dari sel-sel tumor yang
padat
Secara histogenesis berasal dari
sel-sel otot lurik
2.
Renal cell metastasis
Biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun,
Pada pengecatan dengan PAS memberikan reaksi
yang negatif.
Pada pemeriksaan imunohistokimia memberikan ekspresi yang kuat untuk antigen epitelial membran .
3.
Paraganglioma
Pada pemeriksaan imunohistokimia
memberikan ekspresi yang kuat pada S100 protein
Pada tumor ini vaskularisasi tidak
sebanyak pada alveolar soft
part sarcoma
Batas antar sel tidak jelas.
DIAGNOSA
Untuk mendiagnosa neoplasma ini diperlukan beberapa
pameriksaan antara lain:
1.
Gejala Kliinis
2.
Pemeriksaan radiologi
3.
Pemeriksan patologi
GEJALA
KLINIS
Gejala klinis yang sering
dirasakan penderita sarcoma ini antara lain :
Lokasi yang sering pada tumor ini berbeda antara remaja
dan anak-anak / bayi
Pada usia remaja terdapat pada ekstremitas bagian bawah
terutama pada daerah femur dan bokong
Pada anak-anak dan bayi tumor ini sering terjadi pada
bagian kepala dan leher, terutama pada daerah orbita dan paru-paru
Pertumbuhan tumor ini lambat dan tanpa diserta rasa nyeri
dan hampir tidak menyebabkan gangguan fungsional. Sehingga biasanya tumor ini
sering tidak terlihat
Pada beberapa kasus, tumor ini pertama dirasakan pada
saat sudah bermetastase pada paru dan cerebral.
Gejala klinis metastase serebral : pusing, mual, ggn
visual
Sifat utama dari tumor ini adalah banyaknya pembuluh
darah sehingga dapat menimbulkan pulsasi
Pada sebagian kasus , dapat menyebabkan erosi maupun
destruksi dari tulang yang ada dibagian bawahnya.
Pada operasi pengangkatan massa tumor, dapat menyebabkan
perdarahan yang massive.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pemeriksaan radiologi yang
dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa pada alveolar soft part
sarcoma adalah :
·
Angiografi : hipervaskularisasi dengan aliran vena yang
dominan dan kapiler yang memanjang
·
CT
scan
PEMERIKSAAN PATOLOGI
MAKROSKOPIS
Massa tumor berbentuk bulat . Lunak dan rapuh
Pada pemotongan lamelar tampak berwarna putih kekuningan
sampai abu-abu kemerahan
Dijumpai daerah nekrosis yang luas dan perdarahan -
perdarahan
MIKROSKOPIS
Karakteristik :
Trabekula fibrous yang padat yang membagi tumor kedalam
kelompok-kelompok sel , dengan ukuran yang bervariasi membentuk sarang–sarang
tumor ( organoid pattern).
Kelompokan sel-sel ini dipisahkan satu dengan yang
lainnya dengan vascular sinusoid yang berdinding tipis yg tdd selapis endotel
Pada kebanyakan kasus, kelompokan sel ini memperlihatkan
degenerasi sentral, nekrosis dan hilangnya kohesi antar sel sehingga membentuk
gambaran pseudoalveolar
Secara individual, sel-sel ini tampak membesar, bentuk
bulat ataupun poligonal. Bentuk serta ukurannya cenderung seragam, batas antar
sel jelas, inti vesikuler dengan anak inti yang menonjol. Sitoplasma banyak, eosinofilik ,
bergranul dan kadang-kadang bervakuol.
Mitosis
jarang dijumpai
PEMERIKSAAN
IMUNOHISTOKIMIA
Umumnya
sel-sel pada alveolar soft part sarcoma tidak terekspresikan melalui antigen
cytokeratin, antigen epitel membran, neurofilamen, glial fibrilary acidic
protein, serotonin maupun synaptophsyn.
Tetapi bisa terekspresikan melalui S-100 protein dan
neuron spesifik enolase, vimentin muscle-spesifik actin ataupun desmin.
METASTASE
Seperti halnya tumor soft tissue lainnya, alveolar soft
part sarcoma ini bermetastase terutama melalui rute hematogen.
Metastase pada paru sering merupakan manifestasi pertama
dari penyakit ini.
Metastase pada neoplasma ini terutama pada paru, tulang,
dan otak. Metastase pada lymph node
sangat jarang dijumpai.
PROGNOSIS
Meskipun secara histogenesis tumor ini belumdapat
diketahui asalnya, tetapi termasuk salah satu sarcoma yang paling ganas.
Lokal rekuren dapat terjadi pada sekitar 20 – 30 % kasus.
Survival 5
years : 60 % kasus
Survival 10
years : 45% kasus
Pada anak-anak umumnya mempunyai prognosis yang lebih
baik
DAFTAR PUSTAKA
1.
Juan
Rosai M.D, Ackerman’s Surgikal Pathology, Vollume one, Eight Edition, Mosby, p
2.
John
N Ebie (WHO) , Pathology and Genetics of Tumour of the Urinary System and Male
Genital Organ , p. 91-110 , IARC Press, Lyon , 2004
3.
Stacey
E. Mills, Stenberg’s Diagnostic Surgical Pathology , Fourth Edition, Volume 2 B
, 200 - 201 , Lippincott William & Wilkins , 2004
4.
John
M. Kissane, Anderson’s Pathology, volume two, Ninth edition, p. 1903 – 1906,
The C.V Mosby Company , 1990
5.
Weiss Sharon W and Goldblum John.R , Soft Tissue Tumor,
Volume 1 , Fouth Edition. 409 – 418,
Mosby, 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar