BLOK
SEL
PENDAHULUAN
Tekhnik blok sel atau bahan yang berasal dari cairan
dibuat embedding paraffin merupakan
metode lama untuk pembuatan sediaan mikroskopik. Metode ini menggunakan tekhnik
prosesing histologi dan salah satu keuntungannya dapat diproses dengan
pewarnaan rutin, seperti hematoksilin dan eosin, dan pewarnaan khusus
imunositokemistri, identifikasi musin, melanin, atau produksi sel lainnya, dan
identifikasi bakteri dan jamur (1,2).
Pembuatan sediaan blok sel telah lama ditinggalkan
dibeberapa laboratorium. Sel blok dilakukan dengan menggunakan bahan sisa dari
pembuatan sediaan sitologi. Bahan sisa ini sering sekali memberikan nilai
diagnostik. Richardson et al (1995) berpendapat bahwa dengan melakukan blok sel
akan memberikan nilai tambah untuk mendiagnosa suatu kanker mencapai 5% jika
sediaan smear disertai dengan pembuatan blok sel. Nilai tambah dari pembuatan
blok sel adalah dapat mengetahui gambaran histologi dari suatu penyakit yang
kadang-kadang tidak dapat teridentifikasi dari sediaan smear atau sediaan
filter. Blok sel adalah prosedur yang perlu dilakukan untuk evaluasi hasil
sitologi (1,2).
Beberapa laboratorium menganjurkan untuk membuat blok sel
dari semua sediaan aspirasi biopsi. Dari sediaan blok sel dapat diperoleh
gambaran arsitektur yang lebih baik dan dapat dijadikan panel kontrol untuk
immune markers. Tetapi banyak menghabiskan waktu dan mahal dibandingkan dengan smears rutin, untuk itu penggunaan blok sel dilakukan
secara selektif, terutama jika memerlukan imunositokemistri. Menurut pengalaman
kami, blok sel sangat bermanfaat jika sediaan yang diperoleh banyak mengandung
campuran darah (3).
Sediaan yang diperoleh dari aspirasi jarum halus, sputum,
cairan efusi pleura, sedimen urine, saluran cerna, washing, brushing, dapat diproses untuk pembuatan sediaan blok sel (1,2).
Menurut pengalaman kami, fiksasi terbaik digunakan untuk
sediaan blok sel adalah Bouin’s atau asam pikrik (1,2). Tetapi,
secara praktis fiksasi dengan menggunakan buffer formalin dipergunakan secara
luas (1,2,4). Fiksasi dengan buffer formalin sering sekali
mempercepat timbulnya endapan coklat (2).
CARA
PEMBUATAN BLOK SEL (5)
Bahan
Sentrifuge
Tabung
sentrifuge 10 ml
2%
gelatin dimasukkan ke tabung gelas kemudian dicelupkan ke tabung yang berisi
air mendidih sampai cair
Pipet
glass (heated glass pipet) untuk memindahkan gelatin panas
10%
buffer formalin netral
Etil
alkohol
Xylene
Paraffin
Prosedur
- Sentrifuge sediaan sampai berbentuk ”pellet”
- Tuangkan supernatan
- Tambahkan kira-kira 0,25 ml gelatin 2% panas secara hati-hati dan dengan menggunakan stik aplikator ambil pellet sehingga gelatin menutupi pellet
- Letakkan tabung ke kulkas untuk mempercepat gelatin menjadi solid
- Keluarkan gelatin dengan stik aplikator dan letakkan ke dalam formalin
- Fiksasi minimal 1 jam
- Proses seperti sediaan jaringan untuk proses embedding paraffin
Tekhnik
Blok Sel Yang Disederhanakan (1)
Tahun 1988, Krogerus dan Anderson memperkenalkan cara
sederhana untuk pembuatan sediaan blok sel dari bahan yang diperoleh dari
aspirasi jarum halus, brushing dan efusi. Merupakan teknik khusus dimana pada
prosedur ini mengambil semua sampel dari tabung, memastikan sedikit sel yang hilang.
Tidak perlu memindahkan sel ke cassette,
tidak memerlukan kertas pembungkus, agar, atau trombin. Prosedurnya adalah:
- Plastik ukuran 50 ml, tabung sentrifuge berbentuk kerucut, masukkan sampel kedalam alkohol 50% selama 1 jam
- Putar sampel pada 300 gr selama 7 menit dan tuangkan supernatan
- Masukkan sel pellet kedalam 3 ml aseton selama 10 menit
- Putar sampel pada 300 gr selama 10 menit. Tuangkan aseton
- Letakkan tabung selama 1 hari pada temperatur hangat (tidak boleh > 60 °C)
- Tambahkan melted paraffin sampai kering, hangatkan pellet
- Setelah paraffin menjadi solid, balikkan dasar tabung untuk mengeluarkan blok
- Proses sediaan blok sama seperti proses pembuatan sediaan jaringan lainnya.
Prosedur
dehidrasi blok sel (1,2)
Metode dehidrasi blok sel dapat dilakukan sesuai dengan
dehidrasi paraffin pada jaringan lainnya. Laboratorium histologi biasanya
melakukan blok sel. Tetapi jika pemeriksaan ini tidak tersedia, prosedur
dehidrasi dan embedding dibawah ini dapat dilakukan ;
- 70% Alkohol (ethyl) 1 jam
- 95% Alkohol (ethyl) 1 jam
- 95% Alkohol (ethyl) 30 menit
- 95% Alkohol (ethyl) 30 menit
- Alkohol absolut 1 jam
- Alkohol absolut 1 jam
- Alkohol absolut 1 jam
- Xylol 1 jam
- Xylol 1 jam
- Paraffin 2 jam
- Paraffin minimal 2 jam
Embedding dengan menggunakan clean paraffin, trim blocks, ukuran potongan blok paraffin 4-6 ยตm, dan mounting slide sesuai dengan teknik pembuatan
sediaan histologi.
Cara
Pembuatan Blok Sel di Laboratorium Patologi Anatomi SANDIA di R.S Bandung
Internasional Hospital (6) :
- Sediaan yang akan diperiksa di vortex terlebih dahulu.
Gunanya: sediaan yang dikirim biasanya telah terbentuk
endapan sehingga perlu dimikser agar cairan menjadi homogen
- Cairan yang akan diperiksa dimasukkan ke tabung reaksi secukupnya, kemudian di sentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 menit
- Setelah itu akan diperoleh endapan, cairan (supernatan) dibuang
- Endapan yang diperoleh difiksasi dengan menggunakan alkohol 96% selama 30 menit
- Setelah itu cairan fiksasi dibuang dan endapan dimasukkan ke kertas saring
- Proses sesuai dengan teknik sediaan histologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar