KARSINOMA ANAPLASTIK TIROID
Pendahuluan
Insidensi karsinoma tiroid cukup jarang, dilaporkan hanya 1% dari keseluruhan insidensi kanker pada manusia. Pada umumnya karsinoma tiroid
dijumpai sebagai tumor primer pada usia dewasa muda dan pertengahan,
dengan jumlah rata-rata 122.000 kasus baru per tahun di seluruh dunia.1
Insidensi di Amerika Serikat sekitar 25-30 kasus per juta penduduk.
Karsinoma tiroid menyebabkan sekitar 7000 kematian per tahun di Amerika
Serikat. Berdasarkan jenis kelamin, wanita memiliki
proporsi tiga kali lebih tinggi resiko menerita karsinoma tiroid dibandingkan
laki-laki, hal ini diduga berkaitan dengan ekspresi reseptor estrogen di dalam
epitel tiroid neoplastik.2,3
Karsinoma tiroid tidak memiliki kecenderungan
pada usia tertentu, namun rata-rata penderita berusia
sekitar 40 tahun. 3,4
Berdasarkan gambaran mikroskopik, karsinoma
tiroid digolongkan menjadi empat jenis, yaitu : papilari,
folikular, medulari dan anaplastik. Tipe papilari, folikular dan anaplastik
berasal dari epitel folikel tiroid, sedangkan tipe medulari berasal dari
sel-sel sekretorik diantaranya adalah kalsitonin dan parafolikuler (sel C). 2
Kebanyakan manifestasi klinis yang dijumpai
pada penderita karsinoma tiroid berupa keluhan rasa nyeri atau benjolan pada leher. Penyakit yang berlokasi pada kelenjar tiroid dijumpai
pada 67% kasus, tiroid dan lymph node
13%, dan lymph node sendiri sebanyak 20%.4
Saat ini biopsi aspirasi jarum halus merupakan metode utama
dalam menegakkan diagnosa awal pada lesi tiroid. Dahulu, sebelum
diperkenalkannya teknik biopsi aspirasi jarum halus ini, untuk memperoleh diagnosa pada nodul-nodul
tiroid selalu dilakukan biopsi terbuka.
Prosedur ini relatif memerlukan biaya dan angka morbiditas yang lebih besar. Saat ini,
biopsi aspirasi jarum halus pada tiroid merupakan satu prosedur yang aman,
murah dan cepat dalam memberikan diagnosa pada nodul-nodul tiroid dan tentunya
dapat mengurangi prosedur operasi yang tidak perlu.5,6
Tinjauan Pustaka
Anatomi
Kelenjar tiroid terletak pada regio cervicalis,
di bagian anterior dari trakea dan terdiri dari dua lobus yang dihubungkan
dengan isthmus. Lobus-lobus ini dibagi
oleh septa fibrous menjadi lobulus-lobulus, yang terdiri dari 30 hingga 40
folikel. Kelenjar tiroid ditutupi oleh kapsul yang memisahkannya dari
trakea dan laring. Pada organ tiroid terdapat banyak
vaskularisasi dan aliran darah yang cukup tinggi.5,7
Histologi
Unit struktural dari kelenjar tiroid adalah folikel yang merupakan
ruangan spherical yang dilapisi oleh
sel epitelial yang bervariasi dalam konfigurasi dari datar, kuboid sampai kolumnar. Tinggi dan konfigurasi dari
sel folikular tiroid menunjukkan aktivitas fungsional dari tiroid. Sel datar
pada folikel inaktif dan sel kuboid terkadang kolumnar pada folikel aktif. Pada
hipertiroid, sel-sel memiliki bentuk kolumnar dan sitoplasmanya dapat bervakuol
yang berisi koloid . Folikel berisi
koloid, yang merupakan substansi eosinofilik yang homogen. Untuk alasan yang
tidak diketahui, sel-sel folikular dapat berubah bentuk menjadi sel-sel besar
dangan sitoplasma eosinofilik dan sering dengan inti yang hiperkhromatik, yang
dikenal sebagai oncocytes ( bulky cells) atau Hürthle cell. Tiroid juga mengandung sel-sel penghasil kalsitonin
atau sel C. Kalsitonin merupakan hormon yang membantu metabolisme kalsium dan
sistem skeletal.5,7,8
Aspirasi biopsi
Komponen yang dapat dijumpai pada aspirat tiroid normal adalah sel
folikular, koloid , C cell, tulang rawan, epitel trakea dan otot skeletal. Sel folikular
merupakan sel yang rapuh dan inti yang telanjang sering dijumpai. Dimana
memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan limfosit normal. Inti bulat atau
oval dengan pinggir yang jelas. Nukleoli dapat dijumpai. Sitoplasma dapat
berwarna biru pucat atau abu-abu dengan pewarnaan MGG dan batas dari sitoplasma
tidak jelas.Blue intracytoplasmic granule
dapat dijumpai.Colloid berwarna biru/ungu sampai ungu/merah jambu dengan
pewarnaan MGG dan membentuk membran tipis seperti lapisan dan sering membentuk
retakan bila koloid kering pada object glass.C cell sulit dijumpai pada hapusan tiroid bila tanpa pewarnaan
imunohistokimia dengan menggunakan calcitonin.8,9
Bila C cell dijumpai
mengindikasikan hiperplasia C cell.
Bila secara tidak sengaja trakea tertusuk maka akan dijumpai cilliated columnar cell dengan gumpalan
mukus. Tulang rawan tampak sebagai
bintik-bintik berwarna magenta. Fragmen otot skeletal tampak sebagai
material bergaris berwarna biru gelap, dengan inti pucat.8,9
Faktor
resiko
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
peningkatan resiko terjadinya karsinoma tiroid,adalah:
·
Usia < 20 atau > 70 tahun
·
Ukuran nodul diameter > 2 cm
·
Adenopati regional
·
Dijumpai metastase jauh
·
Pernah mengalami radiasi pada kepala dan
leher
·
Lesi yang tumbuh cepat
·
Suara serak, disfagia progresif atau
nafas yang pendek
·
Riwayat keluarga dengan karsinoma papiler
tiroid
·
Riwayat keluarga dengan karsinoma meduler
atau MEN tipe 2 10
Klasifikasi
Lesi
dari kelenjar tiroid yang dapat diidentifikasi pada sitologi.
·
Cyst
·
Goiter
Colloid Goiter
·
Thyroiditis
Acute
Subacute ( deQuervainʼs)
Lymphocytic ( Hashimotoʼs disease )
Riedelʼs Struma (Fibrosing Thyroiditis)
·
Tumours
Follicular tumours
Follicular adenomas
Follicular carcinomas
·
Hürthle Cells Tumours
Hürthle cell adenoma
Hürthle cell carcinoma
·
Others Carcinoma
Papillary and its varian
Medullary
Anaplastic ( large and small cell type)
·
Malignant Lymphoma
·
Rare Malignant Tumours
·
Metastatic Tumours 5
Penyebaran
Tumor dan Staging
Staging
tumor berdasarkan pada umur pasien, ukuran dari tumor primer, perluasan
ekstratiroid dan regional dan metastase jauh.1
Karsinoma anaplastik
Karsinoma tiroid yang tidak terdiferensiasi (undifferentiated)
atau karsinoma anaplastik tiroid adalah tumor yang sangat malignan yang
terlihat secara histologi terdiri dari komposisi sel-sel yang tidak terdiferensiasi.
Pada pemeriksaan imunohistokimia memberikan gambaran suatu diferensiasi
epitelial.1
Karsinoma anaplastik tiroid merupakan tipe karsinoma
dengan tingkat keganasan yang tinggi. Persentasenya mencapai 10% dari seluruh
keganasan pada tiroid.2,8
Tumor biasanya lunak, pertumbuhan tumor cepat,
primer dijumpai pada orang tua, biasanya pada dekade ke tujuh. Pada diagnosis,
tumor ini sering menginfiltrasi jaringan tiroid dan disekitar struktur leher.
Dapat juga hanya satu nodul. Karsinoma anaplastik
merupakan tumor yang paling mematikan dari seluruh karsinoma tiroid, dengan
hanya sedikit pasien yang dapat bertahan hidup selama 1 tahun setelah diagnosis ditegakkan.5
Terdapat dua bentuk karsinoma anaplastik : spindle
and giant cell carcinoma dan small cell type carcinoma. Sulit untuk
membedakan tumor ini dari limfoma malignan yang agresif, small cell medullary
carcinoma atau metastatic oat cell carcinoma.1,2,5
Makroskopik
Tumor
biasanya berukuran besar, fleshy, dan berwarna putih kecoklatan, sering
didapati area nekrosis dan perdarahan (hemoragik). Bersifat infiltratif
dan pada banyak kasus, mengantikan parenkim kelenjar dengan invasi kedalam
jaringan lunak sekitarnya serta struktur yang berdekatan, termasuk nodus
limfatik, larynx, pharynx, trakea dan esofagus.1
Sitologi karsinoma anaplastik
Hapusan aspirat dari varian anaplastic
giant cell carcinoma dan spindle cell
carcinoma biasanya terdiri dari massa nekrotik, debris selular, sel-sel
radang terutama granulosit dan pleomorfik, sering multinucleated giant cell
dengan inti yang besar dan bizare dan nukleoli yang menonjol. Mitotik sering
dijumpai.5,8
Pada varian small cell
anaplastic carcinoma, aspirat mengandung sel-sel ganas dengan inti bulat
oval dan sitoplasma sedikit. Dan harus diingat, pada pemotongan jaringan, small
cell anaplastic carcinoma sulit dibedakan dengan limfoma malignan. Studi flow
cytometri atau pewarnaan imunohistokimia pada aspirat dapat membedakan kedua
tumor ini.5,8,11
Pada karsinoma anaplastik pengobatan agresif dengan radiasi dan
kemoterapi. Oleh karena itu dignosa dengan menggunakan FNAB penting untuk
penyakit ini. Jika pasien respon dengan radiasi dan kemoterapi maka operasi
dapat dipertimbangkan.5
Histopatologi
Mayoritas
karsinoma anaplastik tiroid adalah tumor invasif yang terdiri dari campuran
sel-sel spindle, sel-sel datia yang pleomorfik dan sel-sel epiteloid.
Sel-sel spindle dapat ramping atau plump, dan sel-sel datia dapat
mengandung nuklei yang bizarre tunggal maupun multipel. Sekitar 20-30%
dari keseluruhan kasus dapat berupa area epiteloid, terkadang menggambarkan
karakteristik skuamosa. Sering dijumpai gambaran mitotik. Nekrosis koagulatif
yang ekstensif dengan batas iregular dan palisade sering dijumpai. Infiltrasi
pada dinding-dinding vaskular seringkali disertai dengan obliterasi lumen
vaskular. Osteoclast-like giant cells terkadang didapati, demikian juga
dengan infiltrasi neutrofilik pada beberapa kasus.1
Tumor
didominasi oleh sel-sel spindle dan sering memberikan gambaran sarkomatoid.
Ketika sel-sel tumor tersusun dalam fasikel-fasikel, ia dapat menyerupai
fibrosarkoma atau leiomyosarkoma: dimana ketika tersusun dalam pola storiform,
dapat memiliki kemiripan denganmalignant fibrous hystiocytoma. Tumor juga dapat
didominasi oleh sel-sel anaplastik besar yang mengandung nuklei eksentrik,
hiperkromatik tunggal maupun multipel
serta sitoplasma eosinofilik denan densitas yang tinggi. Beberapa tumor sangat
vaskular dan sel-sel neoplastik tersusun dalam pola hemangioperycytic-like
atau membentuk anastomose tumor iregular pada cell line cleft seperti
pada angiosarkoma.1
diagnosa Banding
Karsinoma anaplastik didagnosa banding dengan metastasis karsinoma, karsinoma meduler dan efek terapi dari 131I.10
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
karsinoma anaplastik tiroid belum distandarisasi. Kebanyakan penderita
meninggal dalam beberapa bulan setelah diagnosis. Umumnya pengobatan meliputi
perbaikan kualitas hidup, operasi, radioterapi atau kemoterapi tunggal.
Kombinasi dari metode-metode ini dapat memperbaiki local control.13
Karsinoma
anaplastik biasanya tidak dapat direseksi total karena sifatnya yang sangat
invasif. Pembedahan diindikasikan terutama untuk membebaskan jalan nafas.
Tiroidekstomi total maupun diseksi leher radikal tidak memberikan manfaat
melebihi pendekatan yang tidak agresif. 13
Penyinaran
radiografi eksternal dapat membantu dalam menunda rekurensi lokal serta
mencegah obstruksi pada thoracic outlet. Dosis yang diberikan menurut
Simpson adalah 350-800 cGY. Wong melakukan radiasi dengan hyperfractionation
100 cGY empat kali sehari. 13
Kemoterapi
belum memberikan kontrol adekuat terhadap karsinoma anaplastik. Biasa diberikan
doxorubicin, etoposide, cisplatin, bleomycin dan vincristine. 13
Prognosis
Prognosis karsinoma anaplastik buruk.
Kemampuan bertahan hidup rata-rata penderita adalah enam bulan.13
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ordonez N, Baloch Z, Matias-Guiu X, et.al
Undifferentiated (anaplastic) carcinoma. Dalam : DeLellis RA, Llyod RV, Heitz
PU, Eng C. Pathology and Genetics. Tumours of Endocrine Organs. Worlds Health
Organization Classification of Tumours.Lyon.
IARC Press. 2004. pp. 57-80.
- Chandrasoma et al, , Concise Pathology. 3rd edition. New York. Prentice-Hall International, Inc. 1998. pp. 850-52
- Kumar Vinay, Cotran S. Ramzi, Robbins L. Stanley. Robbins Basic Pathology. 8th Edition. Philadelphia. W.B Saunders Company. 2007. pp.767-68.
4.
Rosai Juan. Ackerman Surgical Pathology.
8th Edition. New York. Mosby. 1996. pp. 514-25
5.
Sanchez, MA, Stahl RE. The Thyroid,
Parathyroid and Neck masses Other Than Lymph Nodes, In: Koss LG, Melamed, MR.
Koss’ Diagnostic Cytology and Its Histopathologic Bases, Fifth Edition, Volume
two. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins 2006. Pp : 1162-1172.
- Skarin T. Arthur. Atlas of Diagnostic Oncology. Dana-Farber Cancer Institute. Third Edition. New York. Mosby. Elsevier Science Limited. 2003. pp:282-284.
7.
Junqueira, L,Histologi Dasar,Edisi 8.
Jakarta. EGC.1998. pp: 409-410
- Orell, SR, Philips, J. The Thyroid Fine-Needle Biopsy and Cytological Diagnosis of Thyroid Lesion, Vo. 14. Basel. Karger. 1997. pp : 61-78.
9.
Faquin, WC. Aspiration of the Thyroid,
In: Atkinson, BF. Atlas of Diagnostic Cytopathology, Second Edition. Philadelphia.
Saunders Elsevier. 2004, pp : 466-470.
10. Ciba, ES, Ducatman, BS. Cytology Diagnostic Principles and Clinical
Correlates, Second Edition. Philadelphia. Saunders Elsevier. 2003. Pp :
260-269.
11. Frable, Thin Needle Aspiration Biopsy, Volume 14, Major Problem in
Pathology. p.152-182
12. Agur AMR, Balley AF. Grant’s atlas of anatomy 12th ed.
Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins 2009. Pp : 1162-1172.
- Giuffrida D, Gharib H. Anaplastic thyroid carcinoma : current diagnosis and treatment. Annals of Oncology 2000; 11: 1083-9.
- Wiseman SM, Loree TR, Hicks WI, et.al. Anaplastic thyroid cancer evolved from papillary carcinoma – demonstration of anaplastic transformation by means of the inter-simple sequence repeat polymerase chain reaction. Arch Otolaryngol Head Neck Surg 2003; 129: 96-100.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar