PENDAHULUAN
Gastrointestinal
Stromal Tumor ( GIST ) merupakan tumor
mesenkim yang terdapat pada gastrointestinal, m pada waktu yang lalu
digolongkan sebagai Gastrointestinal
leiomyoma,
cellular leiomyoma,leiomyoblastoma dan leiomyosarcoma. Sampai tahun 1990 – an semua tumor pada
saluran gastrointestinal yang berasal dari non epithelial digolongkan sebagai
Gastrointestinal Stromal Tumor yang berasal dari otot polos pada lamina
muscularis propria dinding usus. Tetapi pada saat ini GIST merupakan terminologi
yang baru , yang didiagnosa berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia. Tumor ini merupakan tumor yang jarang terjadi
pada saluran cerna. 1,2,3,4
GIST
ini diduga berasal dari interstitial sel cajal ( ICC) yang pada keadaan normal merupakan
bagian dari system saraf otonom pada usus. ICC ini merupakan pacemaker pada
usus yang berfungsi untuk mengatur motilitas dan peristaltik. Pada ICC ini
terdapat gen c-kit yang meng-encode reseptor transmembran pada growth factor
(stem cell factor) . C-kit terdiri dari extracelluler domain , transeluler
segmen , dan bagian intraseluler. Mutasi gen c-kit terjadi pada bagian
intraseluler yang berfungsi sebagai tyrosin kinase untuk mengaktivasi berbagai
enzyme. Mutasi ini menyebabkan fungsi c-kit tidak tergantung pada aktivasi stem
cell factor sehingga terjadi pembelahan sel yang sangat cepat. 4,5
Gastrointestinal
stromal tumor dapat terjadi pada seluruh bagian dari saluran cerna, tetapi yang
paling sering dijumpai pada lambung (60 -70 %), usus halus (20-30%) , jarang
terdapat pada colorectum dan oesophagus (< 10%)
Secara
klinis Gastrointestinal Stromal Tumor ini mempunyai spectrum yang luas, yaitu
mulai dari benign sampai malignan. Pada tumor yang sangat kecil biasanya asimtomatis
dan terdeteksi secara kebetulan dengan endoskopi. 6,7
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat,
GIST ini merupakan tumor yang jarang terjadi , hanya sekitar 3 % dari neoplasma
gastrointestinal.
Dapat terjadi
pada semua umur , tetapi paling sering terjadi pada usia 60 – 80 tahun.
Perbandingan
penderita pria : wanita = 1 : 1
Pada tumor
ini tidak ada rasial predileksi.
ETIOLOGI
Penyebab
yang pasti dari tumor ini belum dapat dipastikan, tetapi diduga berhubungannya
dengan inflammatory bowel disease, terapi
immunosuppressive, infeksi Human Herpes virus 8 dan AIDS. 1
DIAGNOSA
Untuk
mendiagnosa GIST dapat dilakukan dengan :
- Gejala klinis
- Pemeriksaan Radiologi
- Pemeriksaan Patologi
- Pemeriksaan Imunohistokimia
1.
GEJALA
KLINIS
Secara klinis tidak tampak gejala yang
khas dari tumor ini, Biasanya penderita mengeluh rasa tidak enak pada bagian
perut. Kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan pada saluran cerna berupa
hematemesis maupun melena. Gejala ini biasanya timbul sebagai manifestasi dari
ulserasi dan perdarahan. Pada sebagian kasus dapat dijumpai massa yang palpable pada abdomen. 6,7,8
2.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Pemeriksaan radiologi dapat digunakan
untuk membantu menegakkan diagnosa GIST. Secara radiologi pemeriksaan yang
mempunyai sensitifitas cukup tinggi untuk mendeteksi adanya GIST adalah pemeriksaan
dengan menggunakan CT Scan. Pada pemeriksaan ini bisa dibedakan tumor yang
letaknya didalam lumen, perluasan yang eksofitik ataupun yang intramural. 8,
10
3.
PEMERIKSAAN
PATOLOGI
·
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
Pada GIST yang kecil, tampak sebagai
nodul pada serosa, subserosa atau intramural yang biasanya dijumpai secara
kebetulan pada pemeriksaan endoskopi ataupun operasi abdomen. Pada tumor yang
besar dapat menonjol kedalam lumen usus atau kedalam lapisan serosa.
Pada pemotongan, GIST dapat berupa massa yang kenyal sampai
rapuh , sering disertai dengan focus perdarahan. Pada tumor yang besar tampak
nekrosis dan perdarahan yang massif dan kadang kadang disertai dengan
pembentukan kista.
- GAMBARAN MIKROSKOPIS
Secara mikroskopis , GIST terdiri dari
3 type , yaitu :
1.
Type
spindel sel
Type ini mempunyai gambaran yang mirip
dengan leiomyoma, adanya gambaran sel-sel bentuk spindel yang relative monoton
dengan perinuklear vakuol, inti berbentuk ovoid (seperti cerutu),adanya nuclear
palisading, sitoplasma eosinofilik pucat , moderate selulariti.
2.
Type
epitheloid
Pada type ini sel-sel berbentuk bulat
, sitoplasma jernih, tampak sebagai gambaran yang solid ataupun miksoid. Pada
waktu yang lalu tumor ini leiomyoblastoma ataupun epitheloid leiomyosarcoma
3.
Type
campuran
Pada type ini mempunyai gambaran yang
merupakan campuran dari dua type sebelumnya.
2,8
4.
IMUNOHISTOKIMIA
Meskipun GIST sudah dapat diduga
melalui pemeriksaan radiologi dan histopatologi, tetapi diagnosis pasti harus
berdasarkan pada pemeriksaan imunohistokimia.
Pemeriksaan dengan antigen CD34, yang
merupakan antigen terhadap sel progenitor hematopoetik yang banyak dijumpai
pada tumor mesenkim , menghasilkan ekspresi positif (70 – 78 %). Pemeriksaan
dengan antigen CD 117, sebagai c kit protein yang merupakan membrane reseptor
dengan komponen tirosin kinase, menghasilkan ekspresi positif (72 – 94 % ).
Pemeriksaan dengan α smooth muscle
actin memperlihatkan ekspresi yang tidak begitu kuat (30 – 40 %). Pemeriksaan
dengan desmin memperlihatkan ekspresi yang lemah ( < 5 % ). 1,2,8
DIFFERENSIAL DIAGNOSA
1.
True
gastric leiomyoma dan leiomyosarcoma
Pada tumor ini tampak sel-sel bentuk
spindel dengan selularitas yang rendah sampai sedang dan memperlihatkan
differensiasi otot polos. Pada leiomyoma ini biasanya massa tumor berbentuk polipoid kecil pada
intraluminal.
Pada leiomyosarcoma tampak mitosis
yang sangat aktif , bentuk inti pleomorfik dan sering dijumpai nekrosis
koagulatif.
Pada pemeriksaan imunohistokimia ,
memperlihatkan ekspresi positif untuk desmin dan smooth muscle actin dan ekspresi
negative untuk CD34 dan CD117. 1,2
2.
Schwannoma
Secara klinis dan makroskopis
schwannoma mempunyai gambaran yang mirip dengan GIST. Tumor ini ditutupi oleh
muosa yang intak dan terutama melibatkan lapisan muskularis propria dinding
usus. Secara histologi sel tumor dapat berbentuk spindel , epitheloid dan
plexiform, dengan nuclear palisading yang tidak jelas. Pada bentuk sel yang
spindel ,dikelilingi oleh kelompokan limfoid yang hyperplasia dan sebaran
limfosit. Pada pemeriksaan imunohistokimia, ekspresi positif untuk S100-protein
dan negative untuk desmin. 1,2
GRADING
Secara
histology , grading yang digunakan untuk GIST menggunakan system yang banyak
digunakan pada soft tissue tumor. Dalam hal ini yang menjadi pedoman adalah
adanya jumlah aktifitas mitosis. Bila aktifitas mitosis 1 – 5 / 10 HPF digolongkan
sebagai low grade. Bila aktifitas mitosis > 10 / 10 HPF maka digolongkan sebagai high
grade.
PROGNOSIS
Pada
GIST dapat terjadi perubahan menjadi malignan pada 10 – 30 % kasus. Manifestasi
malignan dapat berupa selularitas yang tinggi, invasi local maupun metastase
jauh, yang biasanya pada hati dan peritoneum. Metastase jarang terjadi pada
lymph node regional , paru maupun tulang.
Prognosis
biasanya buruk bila dijumpai rupture pada tumor, lokasi pada bagian distal ,
selularitas yang tinggi, nekrosis pada tumor adanya invasi atau metastase pada
organ lain dan mutasi pada c-kit gen.
DAFTAR PUSTAKA
- Stanley R Hamilton , WHO Classification of Tumor – Pathology and Genetics of Tumours of the Digestive System, hal 63 – 65 , 142 , IARC Press, Lyon , 2000
- Stacey E. Mills , Stenberg’s Diagnostic Surgical Pathology, hal. 1589 -1590 , Fouth Edition Volume 2 A , Lippincott Williams and Wilkins , 2004
- Jonathan Levi Streeter , High Grade Gastrointestinal Stromal Tumor, available at : http://brighamrad.harvard.edu/cases/bwh/hcache/348/full.html
- Gastrointestinal Stromal Tumor, available at :
- Vu Nguyen , Gastrointestinal Stromal Tumors – Leiomyoma / Leiomyosarcoma, available at :
- Sharon W.Weiss , Soft Tissue Tumors , hal 9 – 10 , Fourth Edition, Mosby, 2001
- John M Kissane , Anderson’s Pathology , hal 1186 , Ninth Edition , Volume Two , Mosby company , 1990
- Kumar, Robbin, Basic Pathology, hal 585 , Seventh Edition , Saunders , 2003
- N.Hussain , Leiomyoma of the Rectosigmoid Junction In An Adult
- Kyle Horner , Leiomyoma
Available at http://ww.emedicine.com/derm/topic217.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar