Selasa, 09 Juni 2015

PAPILLARY RENAL CELL CARCINOMA (GRAWITZ TUMOUR)


PAPILLARY RENAL CELL CARCINOMA

PENDAHULUAN
Renal cell carcinoma (RCC) kadang disebut juga Hypernephroma, merupakan kanker ginjal yang tumbuh di sepanjang epitel tubulus proksimal ginjal, suatu saluran yang sangat kecil yang berfungsi menyaring darah dan membuang bahan-bahan sisa metabolisme. RCC menempati 3% keganasan pada orang dewasa dan sekitar 90-95% keganasan yang dijumpai di ginjal. Ditemukan sekitar 30.000 kasus baru setiap tahunnya dan sekitar 12.000 orang meninggal karena kanker ini. 1,2,3

Walaupun RCC biasa dijumpai pada orang usia lanjut dengan rentang umur antara 50-60 tahun, namun pada kasus yang jarang dapat muncul pada anak-anak. RCC yang dijumpai pada anak-anak menunjukkan pola perrtumbuhan tumor  yang hampir sama dengan orang dewasa, meskipun dijumpai ada kecendrungan peningkatan struktur papiler pada subtipenya. 4,5

Faktor resiko yang paling berperan adalah tembakau. Seorang perokok mempunyai insiden dua kali dibandingkan bukan perokok. Pada suatu studi menemukan faktor resiko lain yaitu obesitas (terutama pada wanita), dialisis dalam jangka waktu lama, hipertensi, terapi estrogen dan terpapar dengan asbes, produk petroleum dan logam-logam berat. Juga didapati peningkatan insiden pada penderita gagal ginjal kronik, penyakit kistik ginjal dapatan, von Hipple-Lindau Syndrome dan tuberous sclerosis. 1,3,6,7

Pada umumnya RCC merupakan kasus sporadik, tetapi sekitar 4% dapat ditemukan dalam bentuk familial autosomal dominant terutama ditemukan pada penderita usia muda. 1,3,4

Papillary (chromophil) renal cell carcinoma  merupakan tipe yang paling jarang ditemukan dari seluruh tipe RCC. Tumor ini kurang mendapatkan perhatian secara histopatologi sampai Mancilla Jimenez et al mempublikasikan studi dari 34 kasus papillary renal cell carcinoma pada tahun 1976.
Walaupun sebelumnya studi klinis telah mempelajari karakteristik klinis dari tumor ini, penamaan chromophil dipakai untuk mendeskripsikan tumor ini. Saat ini banyak dipakai papillary renal cell carcinoma oleh karena banyak kalangan yang menerimanya dan untuk mendeskripsikan pola pertumbuhan yang banyak dijumpai pada tumor ini. 8

KLASIFIKASI
Klasifikasi RCC saat ini sudah mengalami revisi berdasarkan sitogenetik dan gambaran histopatologi. Klasifikasi yang biasa dipakai dapat dilihat pada tabel  di bawah ini:

Tabel 1. Klasifikasi Renal Cell Carcinoma 8

              Benign
Malignant

Oncocytoma
Clear cell (conventional) renal cell carcinoma
Papillary (chromophil) adenoma
Papillary (chromophil) renal cell carcinoma
Metanephric (embryonal) adenoma
Chromophobe renal cell carcinoma
Metanephric adenofibroma
Collecting duct carcinoma
Medullary carcinoma
Mucinous tubular and spindle cell carcinoma
Renal cell carcinoma, unclassified
Tumor of undetermined malignant potential
Multilocular cystic renal cell carcinoma


Pada laporan kasus ini akan dibicarakan lebih lanjut tentang papillary renal cell carcinoma.

Papillary renal cell carcinoma (PRCC) adalah keganasan pada parenkim ginjal dengan arsitektur papiler atau tubulopapiler. PRCC ditemukan sekitar 10% dari seluruh tipe renal cell carcinoma. Distribusi umur dan jenis kelamin hampir sama dengan seluruh tipe dari renal cell carcinoma yaitu 55-66 tahun dan rasio jenis kelamin yaitu laki-laki:perempuan adalah 1,8:1 sampai dengan 3,8:1. 3,7,9



SITOGENETIK
Sitogenetik dan studi molekuler menemukan profil yang dapat dipakai untuk membedakan PRRC dengan epitel renal tumor.  PRCC sporadik pada umumnya ditandai dengan adanya trisomi kromosom 7,12, 13, 16 dan 17 serta adanya delesi kromosom 21 dan kromosom Y. Beberapa studi menunjukkan bahwa trisomi kromosom 7 dan 17 hanya dijumpai pada lesi jinak tumor ginjal. 4,6,8,10

Translokasi t(X;1)(p11;q21) dijumpai pada subtipe PRCC, translokasi ini menghasilkan fusi dari gen TFE3 pada kromosom X, suatu gen baru PRCC pada kromosom 1. Produk gen ini dipercaya memegang peranan penting dalam memutuskan rantai checkpoint pada proses mitosis dan menghasilkan tumorigenesis. Gen TFE3 pada kromosom Xp11.2 saat ini diketahui terlibat dalam proses translokasi gen ASPL pada kromosom 17q25 yang dijumpai pada  tumor pada penderita usia muda. 4,8

Hampir 10% kasus PRCC sporadik dilaporkan menunjukkan adanya mutasi somatik pada gen c-MET, suatu abnormalitas genetik yang umum dijumpai pada mutasi germline pada kasus familial. 4,8

GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis PRCC seperti halnya pada RCC pada umumnya adalah ditemukannya tiga tanda klasik, yaitu:
1.    Hematuria
2.    Nyeri pinggang
3.    Massa di abdomen 3,4,6

Gejala trias ini ternyata hanya dijumpai pada 10-15% kasus dan biasanya muncul apabila sudah dalam stadium lanjut. Pada umumnya tumor ginjal tidak menunjukkan gejala, kalaupun ada gejala yang timbul tidak spesifik, seperti demam yang berulang, low back pain, fatique yang kronis, pembengkakan kaki dan sendi serta kehilangan berat badan. 3,4,6,

Gambaran Computed tomography scan (CT Scan) dan Ultrasound (USG) tidak dapat memberikan gambaran yang spesifik, biasanya hanya tampak berupa massa solid yang menunjukkan adanya daerah kalsifikasi dan nekrosis.
Arteriografi kadang dapat menunjukkan gambaran hipovaskularisasi dan hipervaskularisasi. Dapat ditemukan apabila tumor dijumpai bilateral, satu sisi menunjukkan gambaran hipovaskularisasi dan tumor kontra lateral menunjukkan hipervaskularisasi. Tetapi hampir 25% kasus, massa tumor tidak menunjukkan gambaran hipervaskularisasi maupun hipovaskularisasi. 8

STADIUM DAN GRADING
Belum ada sistem stadium dan grading yang spesifik untuk PRCC. Stadium berdasarkan sistem Tumor-Node-Metastasis (TNM) tahun  1997  dan grading sistem Fuhrman adalah yang banyak diterima dan dipakai untuk Clear cell renal cell carcinoma dan PRCC. 5,6,10,

Stadium tumor berdasarkan sistem TNM adalah sebagai berikut: 6,10

·         Stadium I      : Ukuran tumor ≤5 cm, tumor terbatas di dalam ginjal, tidak ada 
                        keterlibatan kelenjar limfe regional
·         Stadium II     : Ukuran tumor >5 cm, tumor terbatas di dalam ginjal, ada
                        keterlibatan kelenjar limfe regional
·         Stadium III    : Tumor mengenai vena besar atau kelenjar adrenal, di dalam 
                         fascia Gerota atau tumbuh dalam kelenjar limfe regional
·         Stadium IV    : Tumor berada di belakang fascia Gerota atau lebih dari 1
                         kelenjar regional yang terlibat dan terdapat  metastasis jauh


Rekomendasi grading histologi untuk sistem  Fuhrman adalah sebagai berikut: 5


  • Grade I           :  Inti bentuk bulat, uniform, diameter inti 10 µm; anak inti  tidak   
                         jelas  atau  tidak dijumpai
  • Grade II          :  Inti ireguler, diameter inti 15 µm; dijumpai anak inti
  • Grade III         :  Inti sangat ireguler, diameter inti 20 µm; anak inti besar dan  
                         menonjol
  • Grade IV        :  Inti bizarre dan multilobated, diameter inti 20 µm atau lebih;  
                         anak inti menonjol

GAMBARAN MAKROSKOPIS
Tumor dapat terlihat berupa massa yang berbatas tegas di dalam korteks ginjal. Ukuran dapat bervariasi, antara 1cm sampai dengan 18 cm, dengan rata-rata ukuran 6,4 cm. Satu dari tiga kasus dapat ditemukan tumor dibungkus oleh pseudokapsul jaringan ikat fibrous. Multifokal dapat ditemukan lebih dari 45% kasus, dan beberapa diantaranya ditemukan dengan pemeriksaan mikroskopis. 4,8,9

Gambaran makroskopis lainnya dapat bervariasi yang biasanya berhubungan dengan gambaran mikroskopisnya. Tumor dapat berwarna kuning kecoklatan dan daerah-daerah dengan perdarahan intramural dapat terlihat berwarna coklat gelap. Beberapa tumor dapat menunjukkan gambaran nekrotik. 4,8,9

GAMBARAN MIKROSKOPIS
Terdapat dua tipe morfologi PRCC, yaitu tipe 1 dengan gambaran papil-papil dengan epitel kecil-kecil dan sitoplasma sedikit yang tersusun dalam single layer di atas membrana basalis. Tipe 2 dengan sel-sel tumor dengan grade yang lebih tinggi, sitoplasma banyak eosinofilik dan inti sel tersusun pseudostratified pada papillary cores. Tipe 1 lebih sering dijumpai pada tumor yang multifokal. 9

Gambaran mikroskopis PRCC memiliki variasi yang luas, termasuk diantaranya memiliki struktur papiler, papiler-trabekular dan papiler-solid.  Area gambaran papiler klasik dengan gambaran yang khas berupa papil yang dilapisi sel epitel neoplastik yang mengandung fibrovascular cores yang mudah dikenali dengan pembesaran lemah. 4,5,8,9

Pada daerah papiler-trabekular dapat menunjukan papil-papil yang utuh, memanjang dan tersusun paralel. Pada daerah dengan papiler-solid tampak papil-papil yang tersusun rapat yang tertutup oleh pola pertumbuhan tumor. Fibrovascular cores dan gambaran papil pada daerah ini sulit ditemukan. 8
Daerah yang mengandung gambaran pertumbuhan papiler klasik, papiler-trabekular dan atau papiler-solid dapat terlihat pada satu kasus.
Lebih dari setengah kasus dapat menunjukkan gambaran lain seperti gambaran truly solid, tubular dan atau gromeruloid. Pada daerah truly solid dapat dikenali dengan ditemukannya sel-sel tumor yang poligonal denga sitoplasma jernih dan tanpa dijumpai fibrovascular cores yang dapat  berbatasan dengan daerah papiler klasik. 8

Gambaran tubular ditandai dengan tubulus dengan ukuran kecil hingga medium dengan pelapis epitel kuboid atau kolumnar. Stroma antar tubulus biasanya dijumpai desmoplasia minimal. Pada kasus yang jarang dapat dijumjai gambaran gromeluloid pada tumor. Pola pertumbuhan sarcomatoid juga dapat terlihat pada kasus yang lebih sedikit dan mengindikasikan tumor yang agresif. 8

Sel-sel tumor dapat berupa sel-sel kuboid, kolumnar ataupun poligonal, mesikipun nantinya terlihat hanya pada daerah dengan gambaran solid. PRCC dapat dibedakan secara histologi, dimana pada umumnya sel mengandung sitoplasma basofilik, amfofilik atau eosinofilik. Sel-sel tumor dengan sitoplasma jernih dapat ditemukan fokal, dan biasanya terlihat pada daerah dengan gambaran solid atau pada daerah-daerah yang mengalami nekrosis atau yang mengalami degenerasi. Gambaran  inti bervariasi, dari yang kecil, bentuk bulat, sampai yang besar dengan pinggir inti ireguler, kromatin kasar dan anak inti menonjol. 8

Daerah-daerah nekrosis dapat ditemukan, seperti adanya psammoma bodies dan foamy macrophages di dalam fibrovascular cores. Pada saatnya fibrovascular cores akan mengalami hialinisasi dan fibrosis yang akan menutupi papil-papil pada lesi. Pigmen hemosiderin dapat dijumpai dalam sitoplasma sel dengan distribusi berupa bercak-bercak atau droplet. Gambaran ini umum dijumpai pada tumor yang dibungkus dengan pseudokapsul jaringan ikat fibrous. 8

IMMUNOHISTOKIMIA
Ekspresi Cytokeratin 7 (CK7) telah dilaporkan dijumpai pada PRCC dan lebih sering dijumpai pada tipe 1 (87% kasus) dibandingkan dengan tipe 2 (20% kasus). Studi ultrastruktur tidak dapat digunakan untuk diagnostik oleh karena tidak dapat membedakan PRCC dengan clear cell renal cell carcinoma. Perbedaan ekspresi pewarnaan immunohistokimia dalam diagnosa banding renal epithelial tumors dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. 8,9,11

Table 2. Pewarnaan Immunohistokimia dalam  Differential diagnosa  
              Banding Renal Epithelial Tumors 8

Antibody
Clear Cell RCC
Papillary RCC
Chromophobe RCC
Collecting Duct Carcinoma
Renal Oncocytoma

CD10
+ membranous
+ membranous
-
-/+
+/- cytoplasmic, if positive
RCC
+ membranous
+ membranous
+/- membranous
-
Weak cytoplasmic
Vimentin
+
+
-

-
Antimitochondrial
+ (eosinophilic variants), diffuse coarse
+ (eosinophilic variants), diffuse, coarse
+ coarse with   peripheral accentuation

+ diffuse, fine
CK7
-
+
+

-
Parvalbumin
-/+

+

+/-
Paxillin
-
-
+
-
-
FHIT
-/+
+
+

+
Vinculin
-
-/+
+
+
+
CD9
+/-
+
+
+
-/+

 
PENANGANAN
Operasi untuk mengangkat seluruh atau sebagian ginjal adalah penanganan yang paling sering dilakukan, biasanya dengan teknik open surgery tetapi pada beberapa kasus dapat dilakukan dengan teknik keyhole operation. 7
Terapi radiasi dapat digunakan sebagai terapi primer apabila pembedahan tidak mungkin dilakukan karena keadaan umum penderita yang buruk. Teknik ini dilakukan terutama pada penderita yang telah mengalami metastasis jauh seperti di tulang dan otak. Tetapi pada umumnya dipakai sebagai terapi tambahan setelah dilakukan pembedahan. 7

Embolisasi arteri dapat dilakukan pada penderita yang tidak bersedia dilakukan pembedahan. Teknik ini dilakukan dengan cara memblok suplai darah ke tumor. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah pada lipat paha dengan dipandu sinar X hingga mencapai ginjal. Setelah mencapai lokasi yang dikehendaki lalu disuntikkan substan melalui kateter hingga menyebabkan emboli pembuluh darah dan menyebabkan kematian sel-sel kanker. 7

Immunoterapi dengan memakai obat-obat yang dapat merangsang sistem imun yang dapat menyerang sel-sel kanker. Teknik ini digunakan terutama untuk kasus yang telah mengalami metastasis.  Dua macam obat yang biasa dipakai adalah interferon dan interleukin 2. 4,7

Saat ini sudah diperkenalkan  targeted theraphy dengan menggunakan sunitinib dan sorafenib. Dua macam obat ini dikenal sebagai multikinase inhibitors yang menghalangi pertumbuhan sel-sel kanker. Juga bekerja dengan cara memperlambat pertumbuhan pembuluh darah baru di dalam tumor yang dapat mengecilkan dan memperlambat pertumbuhan  tumor. 7

PROGNOSA
Pada satu studi PRCC  tipe 1 dan tipe 2 dijumpai angka harapan hidup 5 tahun untuk semua stadium berkisar 49%-84%. Stadium dan grading tumor dan adanya diferensiasi sarcomatoid diketahui  ada hubungannya dengan prognosa. Sebagai tambahan, dijumpainya daerah nekrosis yang luas banyaknya foamy macrophages saat ini telah dihubungan dengan prognosa yang lebih baik.4,8,9

Lebih dari 70% PRCC berada di dalam ginjal saat didiagnosa dan tipe 1 biasanya dijumpai dalam stadium dan staging lebih rendah dan memiliki angka harapan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan tipe 2. 4,8,9

DAFTAR RUJUKAN


1.    Anthony DC, Girolami UD. Tumor of  Kidney.  In: Kumar  V,  Abbas AK, Fausto N.  Robbins and Cotran  Pathologic Basis of Disease.  Elsevier Saunders;  Philadelphia; 2005(7):1015-21

2.    Renal Cell Carcinoma: Treatment & Medication. 2009 [cited on 2010 April 12]. Available from: http://www.emediscape-medicine.com

3.    Renal cell carcinoma. 2010 [cited on 2010 April 12]. Available from: http://www.wikipedia.com

4.    Rosai J. Rosai and Ackerman’s Surgicaal Pathology. Adult tumors and tumorslike conditions.  Mosby; Philadelphia; 2004;2(9):1251-63

5.    Jennette JC. Malignant Tumor of The Kidney. In: Rubin’s Pathology: Clinicopathologyc Fundations of Medicine. Lippincott Williams & Wilkins; 2008(5):742-4

6.    Renal cell carcinoma. 2010 [cited on 2010 April 12]. Available from: http://www.Answer.com

7.    Renal Cell Carcinoma.2009 [cited on 2010 April 8]. Available from:

8.    Reuter VE, Tickoo SK. Adult Renal Tumors. In: Mills SE, Carter D, Reuter VE, Greensin JK, Stoler MH, Oberman HA (Editors). Sternberg’s Diagnostic Surgical Pathology. Lippincott Williams & Wilkins; Philadelphia; 2004;2A(4):1955-71

9.    Delahunt B, Eble JN. Papillary renal cell carcinoma. In: Eble JN, Sauter G, Epstein JI, Sesterhenn (Editors). World Health Organization (WHO) Pathology and Genetics of Tumours of Urinary System and male Genital Organs. IARCSPress; Lyon; 2004:27-9

10. Cohen HT, McGovern FJ. Renal-Cell Carcinoma. NEJM 2005; 353(23):2477-90

11. Liu L, Qian J, Bostwick DG. Immunohistology of Prostate, Bladder, Testis and Kidney. In: Dabbs DJ. Diagnostic Immunohistochemistry. Churchil-Livingstone- Elsevier; 2006(2):595-04


















1 komentar:

  1. Casinos in New York (NJ) | Mapyro
    View the Casinos in New York 인천광역 출장마사지 (NJ) 남양주 출장마사지 area and other government data including address, telephone 문경 출장샵 number, gaming 제주 출장안마 license number and 인천광역 출장샵 gaming license number.

    BalasHapus