Selasa, 09 Juni 2015

KARSINOMA DUKTAL INVASIF



KARSINOMA DUKTAL INVASIF

PENDAHULUAN
            Karsinoma duktal invasif merupakan kelompok terbesar dari kanker payudara invasif, jenis kanker ini adalah kelompok heterogen tumor yang tidak memenuhi gambaran sesuai klasifikasi tipe histologi spesifik seperti karsinoma lobular atau pun karsinoma tubular. 1
            Banyak terminologi yang telah diberikan bagi bentuk karsinoma payudara ini termasuk scirrhous carcinoma, karsinoma simpleks dan karsinoma sel sferoid. Penamaan karsinoma duktal infiltratif digunaan oleh The Armed Forces Institute of Pathology dan juga merupakan nomenklatur yang dipakai oleh klasifikasi WHO sebelumnya. Hal ini menguatkan konsep tradisional bahwa tumor-tumor ini berasal dari  epitelium duktal payudara, yang mana membedakannya dari karsinoma lobular yang muncul didalam lobul-lobul. 1
            Karsinoma duktal invasif memiliki persentase 40% hingga 75% dan merupakan proporsi terbanyak pada karsinoma payudara. Persentase yang lebar ini kemungkinan disebabkan  kurangnya aplikasi terhadap kriteria yang tegas bagi inklusi tipe-tipe khusus serta juga fakta bahwa beberapa kelompok tidak mengenali tumor-tumor dengan kombinasi karsinoma duktal dan pola-pola tipe khusus sebagai kategori campuran terpisah, dan lebih cenderung  untuk  memasukannya kedalam tipe duktal.1
            Rosen dalam literaturnya menyebutkan bahwa karsinoma duktal invasif merupakan kelompok terbesar dari tumor payudara malignan, persentasenya mencapai 75%-80% dari keseluruhan karsinoma payudara. Termasuk didalamnya adalah lesi-lesi dengan gambaran bervariasi seperti karsinoma duktal dengan fibrosis produktif, karsinoma scirrhous dan karsinoma simpleks. 2
            Beberapa prekursor telah lama dikenal pada karsinoma duktal invasif payudara.  Suatu penelitian menyebutan  bahwa wanita dengan riwayat  hiperplasia atipikal dan karsinoma in situ memiliki peningkatan resiko relatif 5 hingga 10 kali untuk terkena kanker payudara invasif.3 Karsinoma duktal in situ biasanya merupakan penyakit unifokal dan resiko yang berkaitan bagi berkembangnya karsinoma duktal invasif payudara adalah ipsilateral.3
World Health Organization mengklasifikasikan karsinoma payudara sebagai berikut : 1

Epithelial tumours

Adenomas

Invasive ductal carcinoma, not otherwise specified
8500/3
Tubular adenoma
8211/0
Mixed type carcinoma

Lactating adenoma
8204/0
Pleomorphic carcinoma
8022/3
Apocrine adenoma
8401/0
Carcinoma with osteoclastic giant cells
8035/3
Pleomorphic adenoma
9940/0
Carcinoma with choriocarcinomatous features

Ductal adenoma
9503/0
Carcinoma with melanotic features



Invasive lobular carcinoma
8520/3
Myoepithelial lesions

Tubular carcinoma
8211/3
Myoepitheliosis

Invasive cribriform carcinoma
8201/3
Adenomyoepithelial adenosis

Medullary carcinoma
8510/3
Adenomyoepithelioma
8983/0
Mucinous carcinoma and other tumours with abundant mucin

Malignant myoepithelioma
8982/3
Mucinous carcinoma
8480/3


Cystadenocarcinoma and columnar cell mucinous carcinoma
8480/3
Mesencymal tumours

Signet ring cell carcinoma
8490/3
Haemangioma
9120/0
Neuroendocrine tumours

Angiomatosis

Solid neuroendocrine carcinoma

Haemangiopericytoma
9150/1
Atypical carcinoid tumor
8249/3
Pseudoangiomatous stromal hyperplasia

Small cell/oat cell carcinoma
8041/3
Myofibroblastoma
8825/0
Large cell neuroendocrine carcinoma
8013/3
Fibromatosis (aggressive)
8821/1
Invasive papillary carcinoma
8503/3
Inflammatory myofibroblastic tumour
8825/1
Invasive micropapillary carcinoma
8507/3
Lipoma
8850/0
Apocrine carcinoma
8401/3
Angiolipoma
8861/0
Metaplastic carcinomas
8575/3
Granular cell tumour
9580/0
Pure epithelial metaplastic carcinomas
8575/3
Neurofibroma
9540/0
Squamous cell carcinoma
8070/3
Schwannoma
9560/0
Adenocarcinoma with spindle cell metaplasia
8572/3
Angiosarcoma
9120/3
Adenosquamous carcinoma
8560/3
Liposarcoma
8850/3
Mucoepidermoid carcinoma
8430/3
Rhabdomyosarcoma
8900/3
Mixed epithelial/mesenchymal metaplastic carcinomas
8575/3
Osteosarcoma
9180/3
Lipid-rich carcinoma
8314/3
Leiomyoma
8890/0
Secretory carcinoma
8502/3
Leiomyosarcoma
8890/3
Oncocytic carcinoma
8290/3


Adenoid cystic carcinoma
8200/3
Fibroepithelial tumours

Acinic cell carcinoma
8550/3
Fibroadenoma
9010/0
Glycogen-rich clear cell carcinoma
8315/3
 Phyllodes tumour
9020/1
Sebaceous carcinoma
8410/3
Benign
9020/0
Inflammatory carcinoma
8530/3
Borderline
9020/1
Lobular neoplasia

Malignant
9020/3
Lobular carcinoma in situ
8520/2
Periductal stromal sarcoma, low grade
9020/3
Intraductal proliferative lesions

Mammary hamartoma

Usual ductal hyperplasia



Flat epithelial atypia

Tumours of the nipple

Atypical ductal hyperplasia

Nipple adenoma
8506/0
Ductal carcinoma in situ
8500/2
Syringomatous adenoma
8407/0
Microinvasive carcinoma

Paget disease of the nipple
8540/3
Intraductal papillary neoplasms



Central papillloma
8503/0
Malignant lymphoma

Peripheral papilloma
8503/0
Diffuse large B-cell lymphoma
9680/3
Atypical pailloma

Burkitt lymphoma
9687/3
Intraductal papillary carcinoma
8503/2
Extranodal marginal-zone B-cell lymphoma of MALT type
9699/3
Intracystic papillary carcinoma
8504/2
Follicular lymphoma
9690/3
Benign epithelial proliferations



Adenosis including variants

Metastatic tumours

Sclerosing adenosis



Apocrine adenosis

Tumours of the male breast

Blunt duct adenosis

Gynaecomastia
8500/3
Microglandular adenosis

Carcinoma
8500/2
Adenomyoepithelial adenosis

Invasive

Radial scar/complex sclerosing lesion

In situ


Morphology code of the International Classification of Disease for Oncology (ICD-O) and the Systematized Nomenclature of Medicine (http://snomed.org).
Behaviour is coded/0 for benign tumours, /2 for in situ carcinomas and grade 3 intraepithelial neoplasia, 3/ for malignant tumours, and /1 for borderline or uncertain behaviour.


Adapun stadium Tumor berdasarkan klasifikasi TNM.7
      
Keterangan:
T : ukuran tumor primer
Tis: karsinoma in situ; T1: tumor dengan diameter ≤ 20mm; T2 : tumor dengan diameter 21-50mm; T3 : tumor > 50mmm’ T4 : tumor dengan ukuran berapapun tetapi sudah meluas secara langsung ke dinding dada atau kulit dan adanya karsinoma inflamatori.
N : Limfonodus regional.
N0: tidak ada metastasis ke limfonodus regional; N1 : metastasis limfonodus ipsilateral yang dapat digerakkan; N2 : metastasis limfonodus ipsilateral terfiksir; N3: metastasis ipsilateral supra atau infraklavikular atau limfonodus payudara internal.
M : metastasis jauh
M0 : tidak ada metastasis jauh;M1: metastasis jauh.




Derajat histologi Modifikasi Bloom-Richardson. 1,2,8

Derajat histopatologik sesuai dengan Elston and Ellis berdasarkan pada sistem grading oleh Bloom and Richardson. 1,2,8                                    

            Karakteristik klinis yang dapat dijumpai pada karsinoma duktal invasif diantaranya 1 :
adanya massa, nodular yang asimetri (umumnya terlihat setelah menstruasi), terdapat abses pada payudara yang tidak menyembuh dengan medikamentosa, kista yang persisten atau rekuREN.
Terdapat rasa nyeri (terutama jika disertai dengan massa), bersifat persisten dan sulit diterapi, pada perempuan menopause umunya nyeri unilateral. Adanya nipple discharge bisa dijumpai pada semua wanita dengan usia > 50 tahun, jika usia wanita < 50 tahun dijumpai discharge bilateral bahkan hingga menimbulkan bercak, terdapat darah pada discharge, atau discharge didapati pada duktus tunggal yang persisten. Tanda klinis lainnya antara lain retraksi areolar, distorsi, eksim, perubahan kontur kulit  (peau de orange) serta riwayat kanker payudara pada keluarga.1
            Kalsifikasi merupakan gambaran mammografi yang paling sering dijumpai pada karsinoma duktal invasif. Bahkan sebuah literatur menyebutkam, kalsifikasi terlihat pada 88% mammogram kanker invasif. Kalsifikasi juga memiliki keterkaitan kuat dengan grading histologi dari kanker payudara invasif. Kalsifikasi komedo berhubungan erat dengan kanker invasif grade 3. Serupa dengan hal ini, dijumpai kaitan antara mikrokalsifikasi granular (kalsifikasi non komedo) dengan grading kanker invasif.5

            Gambaran makroskopik dari tumor-tumor ini tidak spesifik. Terdapat variasi yang berbeda dalam ukuran tumor, dari dibawah 10mm  hingga melebihi 100mm.1

Konfigurasinya dapat berupa lesi nodular, iregular atau stellate. Batas tumor biasanya sulit ditentukan. Secara umum, karsinoma duktal invasif keras pada saat dipalpasi dan terasa seperti berpasir saat dipotong dengan pisau. Warna permukaan tumor umumnya abu-abu keputihan dengan garis-garis kekuningan.1
            Morfologi histopatologinya bervariasi pada setiap kasus. Secara arsitektur sel-sel tumor tersusun dalam kelompokan atau cords dan trabekulae sementara beberapa tumor memiliki karakteristik didominasi pola yang solid atau infiltratif sinsitial dengan sedikit stroma.1
Pada sebagian kasus, diferensiasi kelenjar dapat terlihat sebagai struktur tubular dengan central lumina pada kelompok-kelompok sel tumor.1
            Sel-sel karsinoma nya juga memiliki gambaran yang bervariasi. Sitoplasma banyak dan eosinofilik. Nuklei dapat regular, monoton ataupun sangat pleomorfik dengan nukleoli yang prominen bahkan multipel. Aktivitas mitotik dapat dijumpai atau bahkan tidak ada.1


Penatalaksanaan utama bagi karsinoma duktal invasif payudara adalah pembedahan. Teknik yang biasa dipakai adalah modified radical mastectomy yang bertujuan untuk mengeksisi payudara beserta diseksi axilla.  Jika tanpa disertai diseksi axilla maka teknik operasinya adalah simple mastectomy. Belakangan ini berkembang breast conserving cancer surgery, dimana tumor primer pada payudara diekstirpasi dan digunakan beberapa teknik untuk mempertahankan payudara semaksimal mungkin. Teknik-teknik ini diantaranya adalah quadrantektomi, eksisi segmental dan lumpektomi.10

Radioterapi jika tumor masih pada stadium awal diawali dengan dosis 4500 hingga 500 cGy dan 1000 hingga  1500 cGy. Kemoterapinya termasuk                            AC (doxorubicin dan cyclophosphamide), CMF (cyclophosphamide, methotrexate dan 5-fluorouracil). AC dilanjutkan oleh  taxane, EC, CAF (cyclophosphamide, doxorubicin, 5-FU), CEF (cyclophosphamide, epirubicin, 5-FU), FAC (5-FU, doxorubicin, dan cytoxan), TAC (taxotere, adriamycin, and cytoxan).11
Untuk antiestrogen dapat diberikan Tamoxifen, anastrozole, letrozole dan exemestane.11
Pada kondisi metastase diberikan trastuzumab, capecitabine dan abraxane.11
            Prognosis umumnya baik jika segera mendapat penanganan yang adekuat.


KESIMPULAN
Pemeriksaan dini pada kanker payudara sangat dibutuhkan untuk mendapatkan prognosis yang baik. Pengetahuan yang mendalam mengenai penyakit ini penting bagi penatalaksanaan yang adekuat.

KEPUSTAKAAN

1.            Ellis IO, Schnitt SJ, Sastre-Garau X, et.al. Invasive breast carcinoma. Dalam : Tavassoli FA, Devilee A. Tumours of the breast and female genital organs. World Health Organization Classification of Tumours – Pathology and Genetics. Lyon. IARC Press, 2005. Hal : 13-25.
2.            Rosen PP. Rosen’s breast pathology. 2009. Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia. Pp : 358-95.
3.            Alfred DC, Mohsin SK, Fuqua SAW. Histological and biological evolution of human premalignant breast disease. Endocrine-Related Cancer  2001; 8 : 47-61.
4.            Singletary SE. Locally advanced breast cancer. Dalam : Winchester DJ, Winchester DP. Atlas of clinical oncology – Breast cancer. 2000. BC Decker Inc. London. pp: 163.
5.            Evans A, Pinder S. Invasive carcinoma. Dalam : Evans A, Pinder S, Wilson R, Ellis I. Breast calcification – diagnostic manual. 2002. Greenwich Medical media. London. pp : 55-66.
6.            Parker CP, Kalisher L. Breast imaging of the day. RadioGraphics 1997 ; 17:1011-3.
7.            Baquet CR, Mishra SI, Commiskey P, Ellison GL, DeShields M. Breast cancer epidemiology in blacks and whites : disparities in incidence, mortality, survival rates and histology. Journal of the National Medical Association 2008; 100(5): 480-7.
8.            Le Doussal V, Tubiana-Hulin M, Friedman S, Hacene K, Spyratos F, Brunet M. Prognostic value of histologic grade nuclear components of Scarff-Bloom-Richardson (SBR) – an improved score modification based on a multivariate analysis of 1262 invasive ductal breast carcinomas. Cancer 1989;64 : 1914-21.
9.            Pervez A, Khan H. Infiltrating ductal carcinoma breast with central necrosis closely mimicking ductal carcinoma in situ (comedo type): a case report. Journal of Medical Case Reports 2007, 1:83.
10.         Jatoi I, Kaufmann M, Petit JY. Atlas of breast surgery. 2006. Springer. New York. pp: 61-4.
11.         Mirshahidi HR, Abraham J. Breast cancer. Dalam : Abraham J, Gulley JL, Allegra CJ. Bethesda handbook of clinical oncology 2nd ed.2005. Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia. pp :155-70.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar